†egy GaGa†

†egy GaGa†

Senin, 31 Mei 2010

kegagalan bukan akhir dari segalanya

Hidup adalah suatu perjuangan.Perjuangan untuk mempertahankan dari hidup itu sendiri.Siapapun yang hidup,akan pasti menemui suatu masalah,baik besar maupun kecil.Dan masalah itu sendiri identik dengan suatu kegagalan dalam mencapai sesuatu yang kita harapkan.Gagal dalam usaha,bisnis,gagal dalam bekerja,gagal dalam bercinta dan masih banyak kegagalan yang lain.Kebanyakan dari orang yang mengalami suatu kegagalan akan hilang semangat,tiada gairah hidup,putus asa atau dalam istilah jawanya "nglokro".
Sebagai orang yang memperjuangan hidupnya,seharusnyalah suatu kegagalan bukan jadi akhir dari segalanya.Tapi dijadikan pemicu semangat untuk meraih,mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari kegagalan yang pernah terjadi.
Norman vincent peale dalam bukunya "The Power of Positive Thinking",bercerita suatu ketika ada seseorang pria menelponnya.Pria itu tampak sedih dan merasa tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini.Norman mengundang pria itu untuk datang kekantornya."Semua telah hilang.Tak ada harapan lagi,"kata pria itu."Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat mendalam.Aku telah kehilangan hidup ini".Norman tersenyum penuh simpati kepada pria itu seraya berkata"Mari kita pelajari keadaan anda".
Kemudian pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas kebawah tepat ditengah tengah halaman.Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya (negatif).Sedangkan pada kolom kanan ia menulis apa-apa yang masih tersisa (positif)."Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan,"kata pria itu tetap dalam kesedihan."Aku sudah tak punya apa-apa lagi....
Kemudian Norman menanyakan kepada pria itu "Lalu kapan anda bercerai dari istrimu?".Hei,apa maksudmu?
Aku tidak bercerai dari istriku.Ia amat mencintaiku."Kalau begitu bagus sekali,"sahutnya penuh antusias."Mari kita catat itu sebagai nomor satu dikolom sebelah kanan"Istri yang amat mencintai....
"Nah sekarang kapan anakmu masuk penjara?"Anda ini konyol sekali.Tak ada anakku yang masuk penjara!"Bagus!itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan."Anak-anak tidak berada dalam penjara."Kata Norman sambil menuliskannya diatas kertas tadi.Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa,
akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan ia tertawa pada diri sendiri."Menggelikan sekali,betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berfikir dengan cara seperti ini (berfikir positif),"katanya.
Dalam hidup ini tidak dapat kita pungkiri jika kita terkadang dibayangi dengan pikiran atau prasangka prasangka negatif (su'uzhon) terhadap berbagai hal diluar diri kita,bahkan hal ini sering mendominasi pikiran kita.Dalam suatu sesi pelatihan tentang "Sukses Hidup"seorang nara sumber memaparkan,
"Tidak ada sejarahnya bahwa sukses dibangun dengan prasangka negatif.Thomas Alfa Edison tidak akan sukses membuat lampu pijar yang sampai sekarang kita rasakan manfaatnya,jika ia berfikir negatif terhadap ratusan kegagalan yang ia alami sebelumnya dalam percobaan lampu pijar tersebut."
Selalu berusaha untuk menjadi positif (always be positive) atau minimal mempunyai pikiran dan prasangka yang positif merupakan hal yang penting.Namun diperlukan kesungguhan untuk melaksanakanya,kususnya dalam keseharian kita.
Dan jika kita kaji lebih dalam lagi,ternyata begitu besar efek dari ber-positif thinking tersebut terhadap diri kita dan kehidupan kita.Robert Redenbach dalam bukunya yang berjudul"Perform with confidence"(1987) mengingatkan akan pentingnya pengendalian pikiran dalam membangun hubungan dan kepercayaan.Menurutnya akan menghasilkan pikiran positif dan negatif secara bergantian setiap saat.Umumnya banyak orang lebih menyukai pikiran yang negatif daripada positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar